MAKASSAR - Tim dokter hewan Balai Besar KSDA Sulsel melakukan pemeriksaan radiologi (X-Ray) pada bagian kepala Elang Brontok di Klinik Sahabat Satwa Celebes, Kota Makassar pada Senin, 4 April 2022. Langkah ini dilakukan mengingat kondisi fisik dan kesehatan Elang Brontok yang diperoleh dari serahan masyarakat, tidak bagus dan memerlukan perawatan intensif.
Sebelumnya Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) Bidang Wilayah II Pare-Pare telah menerima serahan satwa Elang Brontok dari Alamsyah Ahmad, warga masyarakat yang beralamat di Jalan AM. Yahya P.Nai, Kabupaten Barru. Tim medis dokter hewan Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan segera melakukan pemeriksaan awal terhadap kondisi fisik dan kesehatan Elang Brontok di Kandang Transit Bidang Wilayah II Pare Pare, selanjutnya menentukan langkah penyelamatan terhadap satwa tersebut.
Dari hasil pemeriksaan awal diketahui bahwa Elang Brontok berjenis kelamin betina, mengalami infeksi di daerah kepala yang diduga karena luka tembak, menderita kerusakan mata yang disebabkan trauma/terbentur benda tumpul, serta kondisi tubuh elang yang terus menurun akibat tidak makan selama berhari hari.
Salah satu dokter hewan Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan, drh. Andi Achmad Rivaldi menjelaskan, terlihat luka infeksi di bagian kepala Elang Brontok, ditandai dengan adanya nanah, dan di daerah mulut terlihat banyak bintik putih yang mengarah pada infeksi jamur. Selain itu, bagian mata sebelah kiri rusak terbungkus oleh selaput keruh yang mengarah ke peradangan.
Merujuk pada hasil pemeriksaan awal serta dalam rangka mempertahankan harapan hidup Elang Brontok, maka tim medis dokter hewan melakukan upaya pengobatan dengan pemberian antibiotik, anti radang dan cekok telur yang dicampur madu. Setelah penanganan medis awal dilakukan, selanjutnya elang di evakuasi ke kandang Transit Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan di Kota Makassar untuk dilakukan perawatan intensif.
Tiba di Makassar, dengan mempertimbangkan kondisi Elang Brontok yang mengalami inkoordinasi gerak akibat dari akumulasi nanah yang sampai ke sistem saraf, maka Tim Medis Dokter Hewan BBKSDA Sulsel memutuskan untuk melakukan pemeriksaan radiologi (X-Ray). Hasil pemeriksaan X-Ray pada bagian kepala mengalami abses, menunjukkan bahwa tidak ditemukan adanya benda asing (peluru) yang tertinggal, mata sebelah kanan permanen buta yang ditandai dengan adanya selaput putih, akibat dari adanya peningkatan lapisan kabut. Oleh karena itu, mata burung akan tertutup dengan selaput putih tipis yang membuat burung menjadi susah untuk melihat.
Sampai saat ini, Tim medis dokter hewan Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan terus berupaya mempertahankan harapan hidup Elang Brontok dengan melakukan perawatan intensif dan memperhatikan aspek kesejahteraan hewan. Tim medis dokter hewan melakukan pembersihan dan pengobatan luka secara rutin, pemberian vitamin sebagai tindakan supportive, serta pemberian pakan utama dan tambahan dengan cara disuapi. Semoga kondisi kesehatan Elang Brontok membaik dan dapat bertahan hidup.